Sunday, May 7, 2017

YUK, BELAJAR TANDA DINAMIKA: Menelisik Tanda Dinamika dalam Musik - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, May 2017)

“YUK, BELAJAR TANDA DINAMIKA!”
MENELISIK TANDA DINAMIKA DALAM MUSIK
 by: Jelia Megawati Heru
Staccato, May 2017



MENGAPA TANDA DINAMIKA SULIT DIAJARKAN?
Kita hidup di zaman teknologi. Generasi sekarang tidak mengenal tanda dinamika, karena musik kekinian (Rock, Pop, Hip Hop, Dubstep, dll) menggunakan teknologi kompresi, sehingga semuanya terdengar keras pada setiap alat elektronik, seperti: radio, iPod, TV, dan komputer. Apabila semuanya terdengar, maka besar kemungkinan lagu menjadi hits dan lebih laris. Sebetulnya ini merupakan pembodohan masyarakat. Ini hanya strategi dagang yang dilakukan secara gencar oleh produser dan marketing label demi keuntungan semata ($_$). Oleh karena itu publik pun harus lebih kritis terhadap segala promosi serta pencitraan yang dilakukan dalam industri musik.

Hanya segelintir orang yang menyempatkan diri untuk datang ke gedung konser dan mendengarkan Musik Klasik, bahkan di Eropa sekalipun yang merupakan asal dari Musik Klasik. Rendahnya apresiasi publik terhadap Musik Klasik membuat pekerjaan guru musik menjadi empat kali lebih sulit. Karena Musik Klasik menjadi tidak lagi relevan dengan realita Musik zaman sekarang. Gap nya terlalu besar.

Tanda dinamika ditulis dalam bahasa asing yang sulit dimengerti. Buat anak sekarang, untuk apa mereka belajar capek-capek mengenal forte dan piano? Toh tidak dipakai dalam kehidupan sehari-hari? PR di sekolah sudah banyak, belum les ini-itu. Tampaknya memang pendidikan musik masih menyisakan segudang PR bagi pelaku pendidikan musik. Harga yang harus dibayar mahal. Simak artikel kali ini dan ubah pemikiran Anda tentang belajar tanda dinamika yang katanya tidak berguna dan buang-buang waktu!

MENGAPA PERLU BELAJAR TANDA DINAMIKA?
“Terluput dan terlupa”, mungkin itu kata yang tepat untuk tanda dinamika yang keberadaannya sering dilupakan dalam permainan musik anak.  Semua nada sudah betul, tempo juga sudah dimainkan sesuai dengan “pesan sponsor” dari komposer ybs. Tetapi selama unsur tanda dinamika tidak ditambahkan, maka permainan musik akan terdengar seperti robot yang tak bernyawa atau bak masakan yang tak berbumbu, atau seperti zombie “the walking dead”.

Seperti namanya, DINAMIKA, berarti ada pergerakan dan tidak diam (statis). Ada DRAMA. Terkadang Bukan berarti harus jadi drama queen atau lebay, lho ya! Drama sesuai dengan proporsinya. Ada ALUR CERITA, seperti drama empat babak. Ada pembukaan, konfrontasi, klimaks, dan penutup. Drama yang bertutur tentang cinta, yang bisa berakhir tragis, maupun happy ending.

Kembali lagi tergantung dari intepretasi dan pembawaan performer ybs, serta apa pesan yang ingin disampaikan oleh komposer ke pendengar? Lagu Mars “Maju Tak Gentar” misalnya, dimainkan dengan keras (loud), tempo cepat seperti orang berbaris (alla marcia), bersemangat (con spirito), dan tangga nada mayor. Apa jadinya kalau lagu pengantar tidur “Nina Bobo” dimainkan dengan keras, tangga nada minor, dan banyak aksen disana-sini? Mimpi buruk dan horor!

Disitulah tanda dinamika mempunyai peranan yang penting: A GAME CHANGER, GIVES MEANING (IDENTITY) & CREATES MOOD! Ibarat BUMBU masakan. Bakmi ayam dengan kecap asin akan menjadi ala Cina, bakmi dengan kecap manis ABC akan menjadi bakmi Jawa. Walau keduanya menggunakan bahan dasar yang sama. Tanpa ciri khas nya, sebuah masakan akan menjadi biasa saja. Begitu juga dengan musik tanpa dinamika, akan menjadi sangat membosankan.

APA ITU DINAMIKA?
Dinamika berasal dari bahasa Yunani ‘dynamikos’ = powerful, ‘dynamis’ = power, kekuatan. Dinamika merupakan salah satu elemen musik yang memegang peranan penting dalam pembentukan musikalitas, karakter, nuansa, dan mood dari sebuah lagu, sehingga lagu menjadi lebih hidup dan berjiwa.

Variasi keras-lembutnya nada dalam alur sebuah lagu mengalami perkembangan yang pesat, sejak diciptakannya pianoforte atau piano yang kita kenal saat ini. Karena pada instrumen pianoforte dimungkinkan produksi nada yang berbeda-beda. Telinga manusia yang terlatih dapat membedakan sampai 1/60 dari sebuah whole step dan dapat membedakan lebih dari 300 keras lembutnya suara.


Dinamika dapat mengalami perubahan-perubahan dalam alur lagu dan perubahan ini ditulis dalam instruksi yang detail. Dalam musik, dinamika tidak hanya bisa mengacu kepada VOLUME dari sebuah bunyi atau nada, namun dapat juga mengacu kepada aspek cara bermain musik (performance directions) – baik secara ARTIKULASI (legato – staccato), KARAKTER/STYLE (alla marcia – in the style of march), maupun KECEPATAN/TEMPO (tambah cepat – lambat). Tanda aksen (ACCENT) juga merupakan fitur dinamika, contoh: fp (fortepiano) = memainkan nada dengan keras, lalu tiba-tiba memainkan nada berikutnya dengan lembut.


PENULISAN TANDA DINAMIKA
  • Umumnya tanda dinamika dapat ditulis dibawah staff.
  • Untuk instrumen yang membutuhkan dua garis paranada (grand staff) seperti pada piano, maka tanda dinamika ditulis di tengah-tengah kedua garis paranada.
  • Dinamika juga dapat diaplikasikan melalui notasi musik yang dituliskan/dicetak miring dan tebal, seperti: sfz, cresc., dan pp. Atau bisa ditulis berupa simbol, seperti: < >
  • Penulisan dinamika terkadang juga dapat disingkat (abbreviation). Misalnya: cresc. untuk crescendo.
MENGAPA DITULIS DALAM BAHASA ITALI?
Seperti pada penulisan tempo, tanda dinamika umumnya juga ditulis dalam bahasa Itali. Kenapa bahasa Itali? ‘Kan bukan orang Itali saja yang menulis Musik Klasik? Betul. Musik sudah ada sejak manusia diciptakan. Banyak negara juga mempunyai sistem pencatatan musik mereka sendiri. Betul lagi.

Tetapi pada abad ke-17, Itali merupakan pusat peradaban manusia. Banyak komposer-komposer yang penting berasal dari Italia dan komposer-komposer asal Italia ini merupakan orang pertama yang menerapkan deskripsi dinamika yang spesifik pada lagu dalam Bahasa Itali dan simbol-simbol tertentu. Seperti layaknya standarisasi. Konteksnya pun Musik Barat (Western Music), bukan Musik Dunia (World Music). Oleh karena itu, sejak saat itu penulisan tanda dinamika dalam Bahasa Itali dan simbol tetap digunakan hingga kini dalam Musik Klasik.


Dua tanda indikasi dinamika yang paling dasar, adalah:
  • p atau piano, yang artinya "lembut"
  •  f atau forte, yang artinya "keras”
Tingkat keras-lembutnya dinamika diindikasikan menjadi beberapa level dengan kata mezzo (medium) dan –ssimo (very):
  •  mp, singkatan dari mezzo-piano, yang artinya "agak lembut"
  • mf, singkatan dari mezzo-forte, yang artinya "agak keras"
  • ff, singkatan dari "fortissimo", yang artinya "sangat keras"
  • pp, singkatan dari "pianissimo", yang artinya "sangat lembut"
Untuk mengindikasikan kelembutan yang amat sangat, maka digunakan even more molto pianissimo, "pianissimo possibile", atau "softest possible", yaitu dengan singkatan ppp ("pianississimo"). Setiap penambahan huruf p akan menambah suku kata “-iss” pada kata piano. Sama halnya dengan kata fff "fortississimo".

Beberapa terminologi yang digunakan dalam perubahan dinamika:

Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Bahasa Itali
Singkatan
Simbol
Gradually gettinglouder
semakin keras
crescendo
cres.
< 
Gradually getting softer
semakin lembut
decrescendo
decres.
> 
Gradually getting softer
semakin lembut
diminuendo
dim.
> 


TEMPO
Tempo berasal dari bahasa Itali yang artinya time atau waktu. Tempo merupakan ukuran kecepatan (CEPAT/LAMBAT,) yang diukur dalam jumlah ketukan yang terjadi dalam satu menit (beats per minute/BPM). Umumnya sang komposer lagu akan menentukan kecepatan bermain yang AKURAT, STABIL dan TERATUR dengan menuliskan angka metronom (MM = Maelzel’s Metronome).


Misalnya: 
120 crotchet beats (not seperempat) dalam satu menit.

PENULISAN TEMPO
  • Penulisan tempo terletak pada awal sebuah lagu, di atas baris yang pertama dan berlaku sampai akhir lagu atau sampai terjadi perubahan instruksi tanda tempo, biasanya terletak di atas sistem staff/stave.
  • Setelah perubahan tanda tempo seperti rit. dan acc., tanda a tempo harus selalu ditulis kembali.


ARTIKULASI merupakan salah satu fitur simbol dinamika, yang berperan penting dalam memberikan kemungkinan-kemungkinan bagaimana suatu nada harus dimainkan, dan bagaimana beberapa nada dapat dihubungkan dengan terperinci (seperti: legato, non legato). Didalamnya termasuk tanda aksen (accent), seperti: staccato, tenuto, marcato, dll.


PENULISAN DINAMIKA PADA ABAD KE-20
Pada Musik Modern di abad ke-20, penulisan dinamika mengalami terobosan-terobosan baru, karena banyaknya gerakan-gerakan seni eksperimental yang berkembang – seperti pada John Cage (Avantgarde), dan Karlheinz Stockhausen (Electronic Music). Untuk memenuhi kebutuhan musik tsb., maka penulisan simbol-simbol dinamika pun menjadi semakin bervariasi dan tidak lagi mengikuti aturan penulisan dinamika tradisional. Disini banyak digunakan notasi berupa grafik (graphic notation), untuk memperluas kemungkinan interpretasi setiap individunya. Hmm, interesting! 


Akhir kata, mengutip pemikiran Herakleitos, seorang filsuf Yunani panta rhei kai uden menei” yang berarti, semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap. Life is all about moving on. Hidup itu sendiri sejatinya selalu dinamis, ibarat air yang mengalir.