Saturday, November 4, 2017

DECODING OPUS: Memahami Judul Komposisi Musik Klasik - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, November 2017)

“DECODING OPUS”
MEMAHAMI JUDUL KOMPOSISI MUSIK KLASIK
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, November 2017



Pernahkah Anda membaca judul sebuah komposisi Musik Klasik? Membaca judul komposisi Musik Klasik ibarat memecahkan kode rahasia – alias susah banget! Apa itu “Opus” (Op.)? Mengapa karya Mozart mempunyai huruf “KV” yang tercantum di akhir judul? Mengapa judulnya tidak ditulis lebih sederhana, seperti “Let it Be” atau “I Love You” saja sih?

Untuk apa sih repot-repot memahami sebuah judul komposisi, bukankah bermain musik saja cukup? Anggapan Musik Klasik yang sulit dipahami ini didukung oleh ketidaktahuan publik dan bahkan mungkin musisi serta para praktisi yang berkecimpung di dunia pendidikan musik – mengenai pengetahuan dasar seputar latar belakang komposisi, sejarah Musik Klasik, dan tentang komposer itu sendiri. Hal ini membuat Musik Klasik menjadi dua kali lebih sulit diajarkan ke anak didik. Simak artikel kali ini yang akan mengupas makna dibalik sebuah judul komposisi Musik Klasik!


MENGAPA JUDUL KOMPOSISI MUSIK KLASIK SULIT DIMENGERTI?
Perlu diketahui penulisan judul pada Musik Klasik ditulis berabad-abad yang lalu, jauh sebelum ada komputer, iPad, dan iPhone. Pada zaman itu seorang komposer menulis BANYAK komposisi. Yang dimaksud BANYAK disini bukan 10 karya saja, tetapi ratusan, bahkan ribuan komposisi. Pada zaman itu sebuah komposisi diberi judul berdasarkan bentuk dan instrumen. Oleh karena itu ada begitu banyak sonata, sinfoni, concerto, dan menuet. Haydn menulis 104 sinfoni. Bach semasa hidupnya menulis lebih dari 1128 komposisi.

Faktor lain yang membuat judul Musik Klasik terdengar sangat kompleks adalah karena penggunaan bahasa asing dalam penggunaan judul dan cara memainkan komposisi tsb. – Bahasa Jerman, Perancis, Itali, dan Latin. Mengapa ditulis dalam bahasa asing? Karena Musik Klasik bukan berasal dari kultur Asia, tetapi Eropa.