Sunday, October 1, 2017

ROMANTISME MUSIK KLASIK - by: Jelia Megawati Heru (Staccato, October 2017)

ROMANTISME MUSIK KLASIK
by: Jelia Megawati Heru
Staccato, October 2017


“BACH is an astronomer, discovering the most marvelous stars.
BEETHOVEN challenges the universe. 
I only try to express the soul and the heart of man.”
Frédéric Chopin

L.O.V.E IS A MANY SPLENDORED THING
CINTA… CINTA… CINTA… ah, sebuah kata yang sarat dengan banyak makna! Jatuh cinta, berjuta rasanya! (Lho, itu mah lagunya Titiek Puspa?!) Katanya the power of love bisa mengalahkan segalanya. Cinta bisa menjadi hal yang paling membahagiakan, menggairahkan, romantis, dan sensasional. Cinta dapat membuat hati berbunga-bunga, perasaan gundah gulana, gila mabuk bukan kepayang, membutakan seseorang, dan membuat perilaku orang tidak masuk akal. Demi cinta, orang rela melakukan apapun.

Namun cinta juga bisa menjadi hal yang paling menakutkan. Terutama apabila berujung kepada tragedi, hujan air mata, api cemburu, benci, dengki, dan balas dendam. Perasaan galau dan bergejolak itu bagaikan sebuah kapal yang diombang-ambingkan oleh ombak, yang rindu mencari tempat untuk berlabuh. Apapun itu tidak perlu diragukan lagi, bahwa tema cinta selalu menjadi sumber inspirasi terbesar dalam sebuah mahakarya seni.

Franz Liszt in one of his public concert

INSPIRASI MUSIK ROMANTIK
Dalam Musik Pop, cinta mungkin adalah topik yang paling sering dinyanyikan dan diabadikan dalam lagu-lagu yang kita dengar hingga detik ini. Namun dalam Musik Klasik, cinta pada Musik Romantik tidak melulu cinta terhadap seseorang yang selalu terdengar melankolis dan lebay mendayu-dayu.